Sebelum Islam
datang, ketika terjadi hujan, baik timbul bintang atau tidak,
orang-orang jahiliah beranggapan bahwa turunnya hujan karena bintang. Sebagian
sahabat nabi juga menyakininya, sebelum mereka mengetahui keadaan yang sesungguhnya.
Setelah mengetahuinya, mereka dilarang keras memiliki keyakinan semacam itu.
Allah adalah penentu
hakiki atas segala sesuatu yang terjadi. Segala kejadian harus dinisabkan
kepada-Nya. Dialah Sang Pencipta, Yang Mengangkat Derajat, Yang Menghinakan,
Yang Memberi, Yang Mencegah, Yang Merendahkan, Yang Meninggikan. Dia kuasa atas
segala sesuatu. Mari kita simak hadis berikut ini.
Zaid bin Khalid r.a
menceritakan kepada kita bahwa pada saat turun hujan, setelah melaksanakan
shalat subuh, Rasulullah SAW. Menghadap kearah para sahabatnya. Beliau bertanya,”
Tahukah kalian apa yang telah difirmankan Allah tadi malam?” Mereka menjawab,
“Allah dan Rasul paling mengetahui.” Rasulullah bersabda,”Tadi malam Allah
berfirman, ‘Diantara hamba-hamba-Ku ada orang yang beriman dan ada pula yang
kafir kepada-Ku di waktu pagi. Barang siapa mengatakan bahwa hujan turun karena
rahmat dan karunia Allah, dia adalah orang yang beriman kepada-Ku dan kafir
kepada bintan. Tetapi, barang siapa yang mengatakan bahwa hujan turun karena
bintang ini dan bintang itu, dia adalah orang yang kafir kepada-Ku dan percaya
kepada bintang.’”1
Catatan Akhir:
1. Hadis ini sahih. Ia diriwayatkan oleh Al-Bukhari (1/214), Muslim (72),
Abu Dawud (3906).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar