tersebut ada sepuluh bentuk.
- Shalat tidak sah dengan membaca hadis qudsi tetapi harus membaca ayat Al-Qur'an.
- Al-Qur'an tidak menerima perubahan dan pergantian kalimat. Ia terjaga dari dikurangi dan ditambah. Berbeda dengan hadis qudsi. Bisa saja ia ada perubahan dan pergantian kalimat atau kata yang dilakukan oleh periwayat.
- Lafal-lafal Al-Qur'an adalah mukjizat sedangkan lafal-lafal hadis qudsi bukan.
- Al-Qur'an tidak boleh dibaca sekadar mengambil maknanya dengan kata-kata yang diubah dari redaksi aslinya. Sedangkan, untuk hadis qudsi hal itu boleh dilakukan.
- Dalam Al-Qur'an dikenal dengan istilah ayat, surah, rubu', juz. Nama-nama itu tidak terdapat dalam hadis qudsi.
- Al-Qur'an haram disentuh oleh orang yang junub, haid, dan tidak punya wudu. Sedangkan, hadis qudsi. Ia tidak seperti itu.
- Al-Qur'an memiliki susunan khusus diantara ayat-ayatnya dan surah-surahnya. Berbeda dengan hadis qudsi. Ia tidak memiliki susuna tertentu.
- Pahala membaca Al-Qur'an lebih besar dari pada pahala membaca hadis qudsi.
- Isi-isi ayat Al-Qur'an beragam. Sedangkan, isi hadis qudsi terbatas pada anjuran dan peringatan.
- Al-Qur'an tidak memiliki bentuk kata tertentu. Adapun hadis qudsi bentuk kata permulaannya selalu diawali dengan sabda Rasullula, "Allah berfirman ..." Atau, "Sesungguhnya Allah berfirman ..." Keduanya sama saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar